Kamis, 21 Februari 2019, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Camat Teluk Sampit melakukan tabur benih ikan lele di kolam dengan sistem bioflok di desa Ujung Pandaran bersama Pembina Bantuan untuk Korwil Kalimantan Tengah Bapak Ir. Wahyutomo selaku perwakilan teknis dari BPBAT Mandiangin.
Benih yang ditebar adalah benih ikan lele, yang merupakan bantuan bagi masyarakat relokasi yang terdampak abrasi pantai di Desa Ujung Pandaran. Bantuan yang diberikan merupakan perioda yang kedua dengan jumlah total 10.000 ekor benih ikan lele untuk 10 kolam.
Penebaran untuk masing – masing kolam berjumlah 1.000 ekor benih. Jumlah tersebut masih bisa dimaksimalkan hingga 3.000 ekor/kolam. Jumlah untuk penebaran pertama ini mempertimbangkan kapasitas dari pembudidaya yang masih pemula. Setelah penebaran juga dilakukan pelatihan dan pendampingan untuk teknis pembuatan molase serta penanganan awal , pemeliharaan hingga pemanenan. Pada kesempatan ini Bapak Ir. Wahyutomo juga menjelaskan tentang keunggulan-keunggulan budidaya ikan dengan sistem bioflok, diantaranya adalah budidaya ikan dapat dilakukan pada lahan yang terbatas karena padat tebar yang tinggi, budidaya dengan penggunaan air yang lebih sedikit dimana apabila flok sudah terbentuk maka tidak perlu penggantian air hingga masa panen, serta efisiensi pakan dimana 0,7-0,9 Kg pakan dapat menghasilkan 1 kg daging ikan, selain itu kotoran dan sisa pakan yang diubah menjadi “flok” dapat menjadi makanan tambahan bagi ikan. Keunggulan dari sistem bioflok ini dapat diperoleh apabila dilakukan penanganan dengan baik.
Kedepannya bantuan ini mampu menstimulasi masyarakat untuk membudidayakan ikan, salah satunya dengan sistem bioflok. Selain itu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat saat paceklik yang sebagian besar berfotensi nelayan. Setelah produksi ikan lele di kolam sistem bioflok sudah meningkat, stabil dan berkelanjutan maka Desa Ujung Pandaran akan menjadi sentra ikan lele untuk Kabupaten Kotawaringin Timur.